Kebijakan kaku sebuah restoran kadang membuat pelanggan pindah haluan. Seperti yang terjadi di Alfreton, Debyshire, Inggris. Hanya gara-gara memakai kereta kuda, pelayan restoran cepat saji menolak melayani Debbie Murden dan pacarnya, Ashley Macro. Siang itu, keduanya berkendara dari rumah Debbie di kawasan Pinxton. Jaraknya beberapa kilometer dari McDonald. Mereka bermaksud membeli makan siang, termasuk wortel untuk kuda.
Sesampainya di layanan “tanpa turun”, pelayan McDonald menolak dengan alasan kesehatan dan keamanan. Jaringan restoran ini memang menolak layanan ‘”tanpa turun” bagi konsumen yang naik kuda atau kereta kuda. Tentu saja perempuan lajang itu kecewa karena dua pekan sebelumnya ia juga datang ke sana dan dilayani dengan baik. “Ini sebuah kejutan bagi saya karena saya tidak pernah ditolak,” kata Debby seraya menambahkan ia juga sering masuk ke pub atau restoran lain.
Lantas mereka membeli makan di pesaing McDonald, yakni Kentucky Fried Chicken (KFC) yang letaknya tidak begitu jauh dari sana. Pilihan Debbie tak salah. Ia dilayani dengan baik dan bisa kembali lagi kapan saja. “Kami senang melayani Nona Debby dan siap menerima kapan saja,” ujar seorang juru bicara KFC.
Perlakuan McDonald itu rupanya membuat Debbie sakit hati. Ia pun bersumpah baru mau balik ke McDonald jika mereka minta maaf. “Namun, mulai sekarang saya akan menjadi pelanggan KFC,” ujarnya. Namun, tampaknya, ia bakal terus menjadi pelanggan KFC lantaran McDonald tetap pada pendirian mereka. “Kami akan memastikan kebijakan ini dipahami semua karyawan, sehingga inkonsistensi terhindar,” kata seorang juru bicara McDonald.
Komentar kamu sangat berharga bagi kami