Tampilkan postingan dengan label luar angkasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label luar angkasa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Maret 2012

10 Gunung Tertinggi di Tata Surya yang Pernah Dicatat

10. Makalu (Bumi)

Makalu merupakan gunung tertinggi kelima di dunia yang tingginya 8481 m di atas permukaan laut dan terletak di perbatasan Nepal dan China. Gunung Makalu memiliki bentuk yang unik yaitu berupa piramida empat sisi dan terletak hanya 19 km tenggara Gunung Everest. Upaya pertama untuk mendaki gunung dimulai pada tahun 1954. Namun, pendakian yang sukses pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1955 oleh tim ekspedisi Perancis yaitu Lionel Terray dan Jean Couzy.

9. Lhotse (Bumi)

Lhotse terletak di perbatasan Cina dan Nepal dan terhubung ke Gunung Everest melalui wilayah selatan gunung yang tingginya 8516 m di atas permukaan laut. Sangat sulit untuk mendaki gunung ini karena berkali-kali dilakukan namun selalu menemui kegagalan. Pendakian puncak utama Lhotse pertama kali dilakukan pada tahun 1956 oleh sebuah tim ekspedisi Swiss, Ernst Reiss dan Fritz Luchsinger. Puncak Lhotse bagian Tengah tetap menjadi titik tertinggi di Bumi untuk didaki, sampai 2001 ketika Ekspedisi Rusia akhirnya berhasil melakukan pendakian pertama.

8. Kangchenjunga (Bumi)

Kangchenjunga adalah gunung tertinggi ketiga dunia dengan ketinggian 8586 m di atas permukaan laut, Kangchenjunga terletak di perbatasan India-Nepal di wilayah Himalaya. Terdapat lima puncak gunung yang disebut “The Five Treasures of Snows“. Upaya awal mencapai puncak gunung dimulai pada tahun 1848. Namun pada tahun 1955 Joe Brown dan George Band baru berhasil melakukan pendakian pertama. Wilayah Gunung Kangchenjunga terdapat di empat negara yaitu Cina, India, Nepal dan Bhutan.

7. K-2 (Bumi)

K-2 adalah gunung tertinggi kedua di dunia. K-2 atau Godwin Austin memiliki ketinggian puncak 8611 m di atas permukaan laut dan terletak di barat laut wilayah Karakoram. Dikenal sebagai gunung yang buas karena tingkat kematian yang tinggi saat dilakukan pendakian. K-2 terletak di perbatasan Cina dan Pakistan. Karena hampir tidak mungkin untuk melakukan pendakian K-2 dari wilayah China, maka banyak pendaki gunung melakukannya dari wilayah Pakistan. Satu fakta menarik tentang K-2 adalah bahwa tidak ada yang pernah mencoba untuk mendaki puncak selama musim dingin karena sangat berbahaya.

6. Gunung Everest (Bumi)

Gunung Everest adalah gunung tertinggi di bumi yang terdapat di pegunungan Himalaya timur antara Nepal dan Tibet. Gunung Everest adalah sebuah gunung kapur muda yang belum terkena oleh erosi dan memiliki dua puncak, salah satunya mencapai ketinggian 8848 m.

Everest selalu tertutup salju kecuali bagian yang terkena angin kencang. Banyak terdapat gletser yang meningkat dekat dasar Gunung Everest. Everest adalah nama yang diberikan pada gunung ini tahun 1865 untuk menghormati Sir George Everest, seorang surveyor Inggris di India yang menemukan lokasi gunung dan memperkirakan ketinggian gunung. Dalam bahasa Tibet diberi nama Chomolungma yang artinya “ibu dewi dunia”.

5. Mauna Kea (Bumi)

Mauna Kea adalah gunung berapi aktif terbesar yang terletak di sebelah utara Pulau Hawaii, sekitar 43 km barat laut dari Hilo. Ketinggiannya 4205 m di atas permukaan laut, Mauna Kea menghujam ke wilayah laut sedalam 5547 km ke arah dasar laut. Jadi, jika dihitung dari dasar laut ke puncak gunung maka Mauna Kea adalah yang tertinggi di Bumi. Terakhir kali Mauna Kea aktif lebih dari 4000 tahun yang lalu.

Pada puncaknya terdapat salju yang mengerucut dan biasa digunakan untuk bermain ski serta wilayah ini termasuk dalam situs Observatorium Mauna Kea yang merupakan observatorium astronomi tertinggi di dunia. Pada lereng bagian atas gunung terdapat gua tempat orang Hawaii kuno menggali basal untuk membuat peralatan. Lereng bawah gunung biasa digunakan untuk peternakan sapi dan perkebunan kopi. Gunung ini dianggap dalam legenda Hawaii sebagai rumah dari Dewi Poliahu, dewi api Mauna Kea.

4. Pegunungan Maxwell (Venus)

Maxwell adalah titik tertinggi di permukaan planet Venus yang tingginya 11.000 m. Terletak di dataran tinggi utara Ishtar Terra, yang asal usulnya berasal dari sabuk pegunungan yang masih kontroversi mengenai awal mula terbentuknya. Maxwell ditemukan pertama kali pada tahun 1967 oleh para ilmuwan di Radio Telescope Amerika Arecibo di Puerto Rico. Gunung ini dinamai setelah matematikawan dan seorang dokter bernama James Clerk Maxwell yang bekerja menggunakan gelombang radio yang dibuat oleh radar dan akhirnya dapat megeksplorasi wilayah permukaan Planet Venus.

3. Pegunungan Boösaule (Io)

Boösaule dikenal sebagai gunung tertinggi non-vulkanik dari sistem Tata Surya. Gunung ini terletak di Io, satelit terbesar keempat Tata Surya dan merupakan satelit terdalam dari Planet Jupiter. Io secara geologi cukup menarik karena mengandung sekitar 400 gunung berapi aktif dan berisi lebih dari 150 gunung pada permukaannya. Gunung Boösaule adalah salah satu gunung yang terletak di barat laut Pele besar yang menakjubkan dan mencapai ketinggian 17.500 m. Gunung ini mendapat namanya dari sebuah gua pada Mitologi Yunani disaat Epaphus yang merupakan putra Dewa Zeus lahir.

2. Bubungan Khatulistiwa (Lapetus)

Terletak di belahan bumi yang gelap dari satelit terbesar ketiga, Lapetus di Planet Saturnus, Bubungan Khatulistiwa terdapat di sepanjang belahan tengah yang terisolasi beberapa puncak setinggi 20 km. Bubungan Equatorial ini ditemukan oleh pesawat ruang angkasa Cassini pada tanggal 31 Desember 2004. Pembentukan punggungan masih diperdebatkan para ilmuwan, namun telah disepakati bahwa bubungan kuno ini terbentuk karena permukaan yang berkawah-kawah. Tonjolan yang sangat mencolok dari punggungan ini membentuk satelit Lapetus seperti buah kenari.

1. Olympus Mons (Mars)

Sejauh ini gunung tertinggi yang pernah ditemukan di tata surya kita adalah gunung Olympus Mons yang tingginya 24 km di atas sebuah dataran halus di Planet Mars. Tingginya sekitar tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest. Olympus Mons ditemukan saat penyelidikan ruang angkasa Amerika Serikat, Mariner 9, pada tahun 1971 ketika ia mengirimkan gambar empat gunung vulkanik besar.

Perlu dikethui bahwa bagian perisai dari Olympus Mons ukurannya sama dengan gunung Mauna Kea di Bumi. Ketinggian yang luar biasa dari Olympus Mons berakibat tidak adanya pergerakan lempeng tektonik yang memungkinkan gunung untuk tetap pada tempatnya. Lava gunung terus mengalir sampai mencapai ketinggian yang cukup. Dasar gunung terus menerus turun sedalam 2 km jauh ke arah kerak setiap tahunnya, hal ini disebabkan karena adanya tekanan yang sangat besar menekan kerak Planet Mars.
sumber

Rabu, 19 Oktober 2011

Top 10 Penemuan Modern yang Fenomenal di Luar Angkasa

Sejak zaman kuno sebelum masehi, banyak ditemukan fenomena-fenomena aneh dan mengejutkan di luar bumi kita, angkasa,dan hari ini dengan peralatan IPTEK serta pengetahuan sains yang lebih disempurnakan, para pakar dalam penelitiannya menemukan banyak hal dari fenomena-fenomena baru yang lebih mengejutkan di angkasa luar..berikut ini 10 penemuan modern paling fenomenal di luar angkasa


1. Tabrakan Antar Galaksi
Tabrakan Antar Galaksi
Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist
2. Quasar
Quasar
Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)
Materi Gelap (Dark Matter)
Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum
Energi Vakum
Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole
Mini Black Hole
Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino
Neutrino
Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
Credit: NASA/WMAP Science Team
10. Antimateri
Antimateri
Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.

Credit: Penn State U. /NASA-MSFC
Sumber: Space.com
sumber

Sabtu, 15 Oktober 2011

10 Galaksi Paling Indah yang Pernah diTemukan di Jagad Raya

Teleskop HubbleSpace adalah kolaborasi antara NASA dengan European Space Agency. Terhitung dari pertama kali beroprasi teleskop ini telah berusia lebih dari 20 tahun. banyak juga foto-foto angkasa luar yang telah diabadikan dan menunggu untuk dipelajari lebih lanjut. para astronom sendiri memilih 10 foto2 dibawah ini yang apasih.com kumpulkan, sebagai galaxi paling cantik dan paling indah yang pernah ditemukan oleh Teleskop HubbleSpace :

1. The Sombrero Galaxy


2. The Ant Nebula


3. Nebula NGC 2392


4. Cat's Eye Nebula


5. The Hourglass Nebula


6. Cone Nebula


7. The Perfect Storm


8. Starry Night


9. The glowering eyes


10. The Trifid Nebula. A 'stellar nursery'


Jangan salah sangka dengan betuk galaxi diatas yang imut, sebagai informasi tambahan beberapa galaxi diatas memiliki diameter puluhan ribu hingga ratusan ribu tahun cahaya (satu tahun cahaya adalah sekitar 9,5 x 1015 meter), galaksi kita sendiri memiliki diameter kira2 100.000 tahun cahaya. itu baru satu galaksi. di alam semesta sendiri diperkirakan ada sekitar triliunan galaksi, bayangkan seberapa luas alam semesta ini... hmmm... masih berani sombong?
sumber

Jumat, 09 September 2011

Space Elevator, Project NASA yang Akan Mewujudkan Bangunan Tertinggi Di Alam Semesta

Space Elevator atau dalam bahasa indonesia Lift luar angkasa adalah lift yang didesain untuk mengirim material dari permukaan bumi ke luar angkasa melibatkan perjalanan melalui struktur dan bukan dengan menggunakan roket.

Konsepnya seringkali mengacu pada struktur yang menjangkau orbit geostasioner sekitar 35.786 km dari permukaan bumi.

Konsep lift luar angkasa berawal dari ide seorang ilmuwan Rusia Konstantin Tsiolkovsky, yang pada tahun 1985 mengajukan struktur kompresi atau yang disebut Menara Tsiolkovsky.

Lift luar angkasa juga kadang-kadang disebut jembatan luar angkasa, tangga menuju luar angkasa, menara orbit, atau elevator orbit.

Namun, teknologi saat ini belum mampu menciptakan struktur yang kuat namun juga ringan untuk lift luar angkasa. Hal ini disebabkan total massa untuk konstruksi jika menggunakan bahan konvensional terlalu besar.

Konsep rencana terbaru dari pembuatan lift luar angkasa adalah penggunaan bahan berbasis karbon nanotube. Telah diketahui bahwa kekuatan bahan karbon nano-tube dalam skala mikroskopis sangatlah kuat jika dibandingkan dengan bahan lainnya yang telah ada sehingga secara teoritis dapat dipakai untuk pembuatan lift luar angkasa.

Belum diketahui kapan proyek ini akan terlaksana, sejauh ini proyek lift luar angkasa masih berupa konsep.

















































NASA Merilis Foto-foto Dari Lokasi Pendaratan Manusia di Bulan

Pernahkah manusia mendarat di Bulan? Itu pertanyaan yang bertahun-tahun lamanya muncul dan diperdebatkan oleh mereka yang mempercayai teori konspirasi.

Tapi apakah foto-foto terbaru dari Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) masih akan memberi ide baru bagi para penganut teori konspirasi dan mereka yang suka sekali dengan hoax tentang pendaratan di Bulan?

Pendaratan di Bulan tidak hanya terjadi sekali saja. Setidaknya ada 5 kali pendaratan di Bulan setelah Apollo 11. Misi pendaratan terakhisr adalah Apollo 17 sementara misi Apollo 13 gagal dan perencanaan misi Apollo 18,19 dan 20 dibatalkan.


Foto-Foto dari Bulan

Wahana pengorbit bulan Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) yang diluncurkan pada tahun 2009, bertugas untuk melakukan pemetaan di Bulan.

LRO dalam misinya ini memotret tiga lokasi yang berasal dari pendaratan Apollo 12, 14 dan 17 dari angkasa. Citra yang diambil sangat tajam dan menujukkan jalur perjalanan astronot saat menjelajah permukaan Bulan.

Citra dari lokasi pendaratan Apollo 17 di Bulan yang diambil LRO.
Kredit : NASA's Goddard Space Flight Center/ASU)

Di lokasi pendaratan Apollo 17, jejak yang ditinggalkan rover bulan terlihat sangat jelas. Tampak juga jejak kaki terakhir yang ditinggalkan dari astronot Eugene Cernan dan Harrison Schmitt.

Tak hanya itu, citra yang diambil LRO juga menunjukkan lokasi tempat diletakannya beberapa instrumen ilmiah oleh para astronot yang kemudian menjadi mata bagi manusia untuk melihat dan mengenali interior dan lingkungan Bulan.

Dari citra yang dihasilkan LRO, para peneliti masa kini bisa menelusuri kembali jejak para astronot dengan sangat jelas untuk mengetahui dimana mereka mengambil contoh-contoh dari Bulan.

Dari tiga citra berbeda yang diambil LRO, tampak jejak di tanah tipis saat astronot keluar dari modul pndaratan dan mulai menjelajah dengan berjalan kali.

Pada citra Apollo 17, jejak perjalanan para astronot termasuk di dalamnya jalur terakhir yang dibuat oleh manusia di Bulan bisa dengan mudah dibedakan dari jejak ganda yang ditinggalkan oleh rover Bulan, yang diparkir di area timur pendaratan.

Citra yang dihasilkan LRO, diambil dengan Narrow Angle Camera yang memiliki ketajaman luar biasa untuk memotret permukaan Bulan dari ketinggian rendah.

Pada setiap lokasi, ada jejak menuju ke arah barat pendaratan. Di tempat tersebut, astronot menempatkan Apollo Lunar Surface Experiments Package (ALSEP) yang digunakan untuk memantau interior dan lingkungan Bulan.

Peralatan yang satu ini merupakan bagian penting dalam semua misi Apollo karena ia memberikan pandangan awal dari struktur internal Bulan, mengukur tekanan permukaan Bulan dan komposisi atmosfernya.

Untuk kasus Apollo 11, saat itu ia membawa versi lebih sederhana dari paket sains untuk dibawa ke Bulan. Hal ini mengingat Apollo 11 merupakan awal dari pendaratan di Bulan.

Citra dari lokasi pendaratan Apollo 12 di Bulan.
Kredit : NASA's Goddard Space Flight Center/ASU)

Salah satu detil yang ada pada citra adalah bentuk L dalam foto Apollo 12. Bentuk L tersebut menandai lokasi kabel dari stasiun utama ALSEP ke 2 instrumennya.

Meskipun kabel sangat kecil untuk bisa dilihat langsung namun mereka bisa tampak karena dapat memantulkan cahaya dengan sangat baik.

Untuk foto yang diambil dari lokasi pendaratan Apollo 14,tampak juga jejak yang ditinggalkan oleh Alan Shepard dan Edgar Mitchell saat berjalan di Bulan.

Misi ini juga dikenal karena Alan Shepard saat berjalan di bulan yang ke-2 ia “bermain” golf aka memukul 2 buah bola golf. Selain itu tahap ketika modul Antares turun di Bulan juga tampak dalam foto yang diambil LRO.

Lokasi pendaratan Apollo 14 di Bulan. Tampak lokasi turunnya modul Antares dan jejak perjalanan astronot.
Kredit : NASA's Goddard Space Flight Center/ASU


Manuver LRO

Bagaimana LRO bisa mengambil foto sedemikian jelas? Resolusi tinggi yang dihasilkan juga diperkirakan karena penyesuaian yang dibuat pada orbit LRO yang dibuat sedikit oval atau elips tanpa merubah tinggi rata-rata.

Akibatnya, bagian terendah orbit berada pada sisi yang diterangi Matahari. Pada posisi ini LRO bisa mengambil foto dengan sangat jelas.

Manuver itu membawa LRO turun dari ketinggian standarnya yakni 50 km ke ketinggian 21 km saat ia melintasi permukaan Bulan.

Wahana LRO berada pada orbit ini selama 28 hari sehingga akan cukup untuk menyelesaikan 1 rotasi dan mengambil keseluruhan permukaan Bulan dengan kamera sudut lebar. Siklus tersebut sudah berakhir dan kini LRO kembali ke ketinggian 50 km lagi.


Apa Dampaknya?

Dari kacamata sains, citra yang didapat sangat pernting karena foto-foto ini memberi informasi ciri fotometri Bulan. Salah satunya mengapa tampak gelap?

Inilah yang menjadi pertanyaan untuk dijawab. Alasan lebih praktis, foto-foto ini sekaligus menunjukkan dengan tepat area dimana contoh dari Bulan diambil.

Citra yang lebih tajam juga memberi petunjuk bagi para astronom untuk mengidentifikasi perkakas yang ditinggalkan disana sebelum mereka meninggalkan Bulan.

Dan bagi mereka yang tertarik dengan bendera yang dikibarkan oleh misi Apollo, akan sulit untuk bisa melihat bendera itu “masih ada disana” setelah lewat beberapa dekade.

Lokasi tempat bendera itu ditancapkan jelas masih ada. Namun suhu ekstrim panas dingin dan juga lingkungan yang dihujani sinar ultraungu mungkin tidak akan meninggalkan apapun dari bendera yang terbuat dari nilon tersebut. Kalau pun masih ada mungkin bentuknya sudah compang camping.
sumber