Kapal selam. Dan dulu sampai sekarang dianggap sebagai mesin perang yang punya nilai strategis. Sulit dideteksi sehingga punya kemampuan menyelinap tanpa ketahuan lawan serta memiliki daya gempur, itulah alasan utamanya.
Majalah Commando, War Machine Series (5 January 2011)
Nazi Jerman rupanya sadar betul dengan potensi yang dimiliki mesin perang yang satu ini. Benteng aturan dari negara-negara pemenang PD I dalam bentuk Traktat Versailles yang salah satu isinya adalah membatasi Jerman untuk mengembangkan teknologi kapal selam atau U-boat bisa dikelabui. Proses pengembangan diam-diam tetap berjalan dan walau sedikit meleset, AL Nazi Jerman atau
Kriegsmarine mampu menyuguhkan sebuah komposisi kekuatan U-boat yang tergolong rapi dalam PD II.
Sesuai dengan kebutuhan di lapangan, kekuatan U-boat Kriegsmarine terbagi menjadi tiga kategori. Mulai dari U-boat jarak dekat, menengah, dan jarak jauh. U-boat Type II dan XXIII misalnya masuk dalam golongan kekuatan jarak dekat yang umumnya dipakai untuk keperluan patroli pantai. Selanjutnya bagi keperluan patroli jarak menengah, ada keluarga besar Type VII. Terakhir U-boat Type IX dirancang buat memenuhi kebutuhan operasi jarak jauh. Semua penggelaran kekuatan, terutama untuk U-boat jarak jauh didukung oleh U-boat spesialis pemasok logistik. Bagi keperluan latih, Kriegsmarine menerapkan kebijakan komposit. Artinya jenis U-boat yang dipakai beragam.
Berbekal segala keunikan dan kehebatan yang dimiliki U-boat sebagai mesin perang laut maka tak salah kalau COMMANDO dalam edisi
War Machine Series kali ini mengulas tentang sejumlah tipe U-boat yang dimiliki dan dioperasikan
Kriegsmarine. Judul The U-boats (1939-1945) Penebar Maut di Atlantik sengaja dipilih agar penjabaran lebih terfokus pada kapal-kapal selam (U-boat) Nazi Jerman selama PD II. Seperti sebelumnya, bisa dipastikan setiap jenis kendaraan dikemas dalam tulisan yang mudah dicerna, dilengkapi dengan foto-foto fantastis, lusinan ilustrasi berwarna, serta cutaway.
Komentar kamu sangat berharga bagi kami