Ontario- Jika Anda merasa bahwa perempuan lebih sering meminta maaf daripada pria, Anda benar. Perempuan dan pria memiliki tingkat berbeda dalam memandang masalah.
Pria jarang meminta maaf bukan kerena enggan untuk mengakui kesalahan, menurut peneliti.
Hanya saja, mereka memiliki memiliki batasan yang cukup tinggi untuk menunjukkan sisi salah mereka.
Ketika para peneliti melihat jumlah permintaan maaf sebagai alat ukur pelanggaran, para koresponden menerima kenyataan tersebut.
“Pria tidak secara aktif menolak permintaan maaf karena mereka pikir ini malah membuat mereka tampak lemah. Namun, mereka juga tidak melakukan terlalu sering, bukan karena mereka tidak ingin bertanggung jawab atas tindakan mereka,” kata peneliti Karina Schumann, mahasiswa S2 bidang psikologi di University of Waterloo di Ontario, Kanada.
“Tampaknya, apa yang pria pikirkan saat melakukan kesalahan di mana mewajibkan mereka untuk meminta maaf tidak sesering apa yang perempuan pikirkan soal kesalahan. Mereka hanya menganggap ini sedikit salah," kata Schumann lagi.
Schumann dan koleganya melakukan studi untuk melihat apakah gender berpengaruh soal seberapa sering mereka meinta maaf sekaligus alasannya.
Perempuan meminta maaf lebih sering dan menunjukkan hal ini sebagai cara melindungi diri.
Namun, pria dan wanita sekitar 81% sama-sama akan meminta maaf saat mereka merasa telah melakukan kesalahan.
Pria juga kurang suka dianggap sebagai korban dari suatu kesalahan.
Studi menunjukkan bahwa pria tidak mudah tersinggung sehingga cenderung kurang berpikir bahwa mereka telah melakukan tindakan yang tidak pantas.
Di sisi lain, perempuan menilai suatu tindakan buruk sebagai hal yang lebih parah dari apa yang dilakukan pria. Perempuan juga lebih menganggap bahwa teman mereka pantas untuk diberikan permintaan maaf.
Penelitian ini dipublikasikan secara online di jurnal Psychological Science.
Meskipun begitu, studi ini menggunakan subjek yang terlalu kecil sehingga tidak dapat diterapkan kepada sifat pria dan wanita secara umum.
Perempuan juga lebih sering meminta maaf karena mereka lebih peduli dengan pengalaman emoisional orang lain.
Selain itu, tindakan tersebut juga dapat mempromosikan keharmonisan hubungan di masyarakat, kata Schumann.
Baik laki-laki atau perempuan yang merasa tidak nyaman saat terjadi perbedaan pendapat atau melakukan kesalahan juga mempertimbangan untuk meminta maaf.
“Hanya saja, mereka memiliki persepsi yang berbeda,” ujar Schumann.
Komentar kamu sangat berharga bagi kami