Minggu, 29 Agustus 2010

Kapan Saat Yang Tepat Menyatakan Komitmen?



Rock It!
Ada juga yang takut komitmen dan tidak ingin dibebani oleh perasaan orang lain.

Sebuah hubungan terkadang berakhir dengan berbagai alasan. Ironisnya, salah satu penyebab hubungan berakhir adalah, ketika pasangan saling mengungkapkan perasaannya yang terdalam.


Biasanya ini berawal dari percakapan yang terlalu emosional dan sangat melibatkan perasaan. Ini tentu saja bukan suatu masalah jika dilakukan di saat yang tepat, yaitu ketika kedua insan sudah siap dengan komitmen.

Namun, tidak semua orang menginginkan hubungan yang serius. Ada juga yang takut komitmen dan tidak ingin dibebani oleh perasaan orang lain. Hal inilah yang menyebabkan hubungan tidak berhasil, kandas, bahkan kemudian mati.

Memang aneh, namun ucapan "Aku Sayang Kamu" dan "Aku Ingin Serius" terkadang justru dapat membunuh sebuah hubungan.

Karena itu, pertimbangkan hal-hal ini sebelum Anda mengungkapkan keseriusan Anda kepada pasangan:

1. Kenali Pasangan Anda

Ada sejumlah alasan kenapa banyak orang mengindari komitmen. Mereka yang berusia muda, misalnya, sangat tidak ingin berkomitmen. Apalagi mereka yang tinggal di kota besar, tentu saja dengan alasan mengejar karier. Jika Anda memilih untuk mencintai seseorang yang terlihat tidak serius, tentu saja keinginan menyatakan komitmen menjadi sesuatu yang mereka hindari.

2. Kenali Diri Anda

Apabila Anda baru saja putus, atau bahkan lama tidak berhubungan, menjalin komitmen tentu bukanlah hal yang mudah. Karena itu ada baiknya Anda berusaha untuk 'rileks' sejenak, jangan terlalu memaksa perasaan Anda.

3. Jangan Terlalu Berharap

Memang menyedihkan untuk mendengarkan saran agar Anda tidak terlalu berharap saat baru membina hubungan. Namun, ada baiknya Anda tidak memiliki ekspektasi yang terlalu berlebih. Karena terkadang ekspektasi Anda akan jatuh saat menyadari bahwa pasangan Anda tipe orang yang mencoba sulit serius dalam berkomitmen.

4. Jangan Ungkapkan Dengan Serius

Kata-kata "Aku ingin serius" atau "Aku ingin komitmen" merupakan kata-kata yang berat. Apalagi jika diucapkan dalam keadaan psikologis yang membuat orang merasa 'terancam'. Misalnya sambil menatap mata pasangan Anda, dan berharap menemukan jawabannya di sana. Karena itu cobalah ungkapkan dengan kata-kata yang lebih kasual, seperti "Aku suka kamu", tentu yang diucapkan dengan gerak tubuh yang tidak terlalu serius.

5. (Jangan Terlalu) Ikuti Perasaan

Terkadang, mendengarkan perasaan Anda merupakan sesuatu yang sulit dianggap sebagai sesuatu yang benar dilakukan. Karena itu ada baiknya pikirkan lebih jauh sebelum mengungkapkan perasaan Anda. Idealnya, memang ketika kita bisa menyeimbangkan perasaan (hati) dan pikiran. Ketika itu sudah dilakukan, saat itulah Anda bisa mengungkapkan perasaan Anda di saat yang cermat, juga dengan situasi yang tepat.

sumber: http://blu.cc/jwuvc4

Komentar kamu sangat berharga bagi kami