Sekarang pria gondrong yang tak boleh mengucap kata di depan televisi ini punya panggilan baru. Master Limbad, begitu ia disapa setiap kali bersulap atau muncul dalam iklan televisi.
Julukan master ini disabetnya usai namanya moncor dengan masuk dua besar di ajang kompetisi para magician yang digelar satu televisi swasta di Indonesia.
Tapi banyakkah yang tak tahu sebelum berjuluk "master" rupanya pria kelahiran 6 Juli 1972 ini punya nama lain. Jauh sebelum ngetop, Limbad lebih dikenal dengan panggilan "mbah". Ya, ia biasa dipanggil dengan nama Mbah Liem.
Sebelum tampil sebagai pesulap si "bisu" ini lebih dikenal sebagai paranormal dan artis sinetron figuran yang biasa memerankan dukun.
Pada November tahun 2007 lalu kami ingat betul Mbah Liem ini tidak pendiam seperti sekarang ini. Saat itu Mbah Liem adalah satu dari rombongan penasihat spiritual alias dukun dari mantan Bupati Kutai Kertanegara yang terjerat kasus korupsi, Syaukani. Mbah Liem selalu hadir dalam sidang Syaukani dengan menjalankan ritual-ritual mistisnya seperti membakar kemenyan.
Mohammad Abduh wartawan Tribunnews yang meliput sidang itu ingat betul dengan sosok Mbah Liem karena sempat melakukan wawancara. Aksi Mbah Liem saat itu menarik perhatian para pengunjung sidang bahkan hakim yang memimpin sidang. Mbah Liem pun bahkan sempat mempertontonkan aksinya dengan menghipnotis seorang wartawan untuk membuktikan bahawa ia punya ilmu.
"Saya belajar ilmu ini dari sesepuhan ilmu Jawa yang didapat dari penerus Wali Songo," ujarnya kala itu.
Mbah Liem akrab dengan Syaukani. Saat jumpa pers sebelum sidang pun penasihat spritual ini kerap mendampingi. Fotografer Tribunnews sempat mengabadikan aksi-aksi Mbah Liem itu.
Tapi meski demikian Syaukani yang kala itu membawa deretan paranormal tak lepas dari jeratan hukum. Hakim tetap memutuskan bersalah.
Mbah Liem pun hilang namanya tak terdengar lagi di media. Hingga akhirnya ia ikut kompetisi magician dan masuk dua besar. Mbah Liem berganti nama jadi Master Limbad yang tak pernah mengeluarkan suara dan tak tampak lagi di persidangan-persidangan.
sumber: http://pendek.in/01uu0
Komentar kamu sangat berharga bagi kami