Sekelompok ilmuwan dari Inggris, Cina, dan Denmark menyatakan permukaan air laut akan naik antara 30 sampai 70 sentimeter pada 2100, ketimbang awal abad ini.
"Tidak terelakan, meski upaya rekayasa pencegahannya sudah dilakukan," kata Svetlana Jevrejeva dari Pusat Oseanografi Nasional Inggris, Rabu (25/8). Menurutnya, dampak dari pemanasan global ini berpengatuh pada sekitar 150 juta orang yang tinggal di pesisir pantai. "Termasuk di kota-kota besar," ujarnya.
Dia dan rekan-rekannya meneliti pola perubahan permukaan laut akibat panas, ledakan gunung api, dan aktivitas manusia selama 300 tahun. Mereka mendapati karbondioksida dan aktivitas manusia jauh lebih berpengaruh pada perubahan temperatur ketimbang gunung berapi atau pun perubahan energi matahari yang sampai ke bumi. "Lalu informasi ini kami gunakan untuk mensimulasi skema 100 tahun mendatang," kata Jevrejeva.
Dengan perhitungan itu, hampir seluruh pesisir utara Jakarta, yang saat ini di titik 0 meter, berada di bawah permukaan laut pada 2100. Keadaan bisa lebih parah, karena sekitar 40 persen wilayah Ibu Kota berada lebih rendah dari permukaan laut sekarang.
Menurutnya, cara yang paling memungkinkan untuk menahan laju peningkatan permukaan laut adalah menggunakan bahan bakar ramah lingkungan yang mampu mengikat karbon atau BECS.
sumber: http://pendek.in/01ulr
Komentar kamu sangat berharga bagi kami